Bahasa Indonesia-nya kata: Dwitunggal (Bahasa Bali)

Bahasa Indonesia-nya kata Dwitunggal: Soekarno Hatta

dwiwarna:  Merah Putih;
Dwi:  dua;
di duur:  di atas;
Duur:  1 atas; 2 kepala; 3 dewasa;
nuunin:  mendahului
maduun:  mendahului berbuat sesuatu;
Duun:  mendahului berbuat sesuatu;
maduuhan:  mengeluh
Duuh:  mengeluh
Dusun:  desa kecil; bagian dari desa
Dusta:  jahat;
Dussasana:  tidak dapat mengendalikan diri
Dus:  tidak;
Durma:  1 nama seorang pertapa
Duiaksara:  Ang Ah
Dwijati:  Brahmana Ksatriya Waisya
Dwipayana:  Krishna; nama lain dari Mahareshi Abyasa
Dasasila pandita:  1. Tapa; 2. Grata; 3. Yoga; 4. Samadhi; 5. Shanti; 6. Sanmati; 7. Maitri; 8. Karuna-karuni; 9. Mudita; 10. Paramartha;
Tapa:  menahan diri; melepaskan segala kesenangan; menguasai hawa nafsu;
Grata:  melakukan kesucian
Yoga:  latihan jiwa untuk berhubungan dengan Paramatma; mempersatukan pikiran dan tujuan;
Samadhi:  mengheningkan cipta
Shanti:  pikiran damai
Sanmati:  pikian baik dan halus
Maitri:  berlaku cinta kasih sayang kepada makhluk; suka bersahabat;
Karuna-karuni:  berlaku baik kepada apa dan siapapun
Mudita:  selalu merasa gembira
Paramartha:  mengabdi kepada apa dan siapapun
Dasawarsa:  1. pandita; 2. Pati; 3. Suka; 4. Dukha; 5. Shri; 6. Manuh; 7. Manusa; 8. Raja; 9. Dewa; 10. Raksasa;
pandita:  alim ulama; rohaniawan Hindu